WUJUDKAN SWASEMBADA PANGAN DI BUOL, BRMP SULTENG LAKSANAKAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTAN
Buol, 28 Juli 2025 - Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Sulawesi melaksanakan kegiatan Pendampingan Program Strategis Kementerian Pertanian di Kabupaten Buol, bertempat di Lantai 3 Kantor Bupati Buol.
Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Buol, melalui Plt. Asisten II Setda, Wahyu Setyabudhi, SH., M.H., dihadiri Perwakilan Direktorat Hilirisasi Hasil Pertanian, Kepala BRMP Sulawesi Tengah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Buol, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Pusat Statistik Kabupaten Buol, plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Buol beserta jajarannya, Danramil, KJF Penyuluh Kabupaten Buol, Koordinator Penyuluh kecamatan, Petugas Statistik kabupaten, Koordinator BPP kecamatan se-Kabupaten Buol, Petugas Statistik kecamatan, dan perwakilan penyuluh dari tiap kecamatan di Kabupaten Buol.
Dalam sambutannya, Asisten II menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor, disiplin petani dalam kelompok tani, serta perlunya pemanfaatan data berbasis GIS dalam perencanaan. Pemerintah Kabupaten Buol terus mendorong kolaborasi antara dinas, akademisi, dan petani demi peningkatan kesejahteraan serta kemandirian pangan daerah.
Sejalan dengan itu, Kepala BRMP Suawesi Tengah, Dr. Femmi Nor Fahmi, S.Pi.,M.Si., memaparkan dukungan pemerintah terhadap Kabupaten Buol dalam mewujudkan swasembada pangan dengan adanya beberapa program strategis Kementan yang ditempatkan di Kabupaten Buol, diantaranya Program Cetak Sawah Rakyat, Pengembangan Padi Lahan Kering Tumpang Sisip Tanaman Perkebunan, dan Brigade Pangan.
Pencapaian program tersebut, di tingkat lapangan tentunya tidak terlepas dari dukungan dan kinerja para penyuluh. Oleh karena itu perlu adanya upaya peningkatan soft skills dan hard skills penyuluh dalam mengawal program-program tersebut, salah satunya melalui Bimbingan Teknis (Bimtek). Pada pelaksanaan Bimtek kali ini peserta dibekali dengan materi mengenai Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop 2.0), Budidaya Padi Sawah, dan Budidaya Padi Gogo.
Selain itu, progress kegiatan di lapangan harus tercatat dan dilaporkan stiap hari, sebagaimana halnya yang telah berjalan. Untuk pelaporan Luas Tambah Tanam (LTT) padi telah dilaporkan penyuluh melalui aplikasi epusluh, namun pelaporan ini harus sinkron antara data dari penyuluh dengan admin data tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten, sehingga tidak ada perbedaan data yang terlapor ke tingkat pusat. (MM).